Jumat, 28 Oktober 2016

CABUT PEMBEKUAN PSSI JIKA INDONESIA MENANG AFF
Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kempora) mengajukan 9 syarat kepada PSSI bila ingin mendapatkan pencabutan SK Pembekuan. Hal itu terungkap saat rapat kerja dengan Komisi X DPR RI dengan Menpora Imam Nahrawi dan jajarannya di Gedung DPR/MPR RI, Jakarta, Rabu (2/3).
Sembilan syarat Pencabutan SK Pembekuan PSSI itu adalah
1. Menjamin eksistensi atau kehadiran pemerintah dalam tata kelola persepakbolaan nasional yang dilakukan oleh PSSI melalui pengawasan dan pengendalian yang ketat oleh pemerintah.
2. Menjamin adanya sistem pelaporan dan pertanggungjawaban PSSI kepada AFC dan FIFA bahwa keterlibatan pemerintah dalam perbaikan tata kelola sepak bola nasional di PSSI merupakan bentuk tanggung jawab pemerintah, dan bukan sebagai bentuk intervensi pemerintah.
3. Mengedepankan ketaatan terhadap sistem hukum nasional.
4. PSSI berkomitmen secara konsisten terhadap perbaikan tata kelola sepak bola untuk kepentingan peningkatan prestasi olahraga sepak bola nasional
5. Menjamin adanya keterbukaan informasi publik yang akuntabel dalam bentuk pelaporan dan/atau publikasi
6. Menjamin terselenggaranya pola pembinaan yang berkelanjutan dan kompetisi yang profesional, berkualitas, serta transparan.
7. Menjamin tidak adanya pengaturan skor dan pola kartel dalam pengelolaan persepakbolaan nasional serta pemenuhan jaminan perlindungan bagi pelaku olahraga profesional.
8. Menjamin bagi tercapainya prestasi tim nasional sebagai juara dalam event; Piala AFF 2016, SEA Games 2017, Lolos Pra Kualifikasi Piala Dunia tahun 2018 dan Asian Games 2018.
9. Mempercepat diselenggarakannya Kongres Luar Biasa (KLB) sesuai yang diharapkan pemerintah dengan tetap memperhatikan statuta FIFA paling lambat dilaksanakan akhir bulan April 2016.
Dari 9 syarat itu yang paling fenomenal selain tuntutan KLB memilih pengurus baru, juga ada kewajiban bisa meraih gelar juara buat timnas. Saat ditanya apakah syarat itu sudah baku atau mutlak, Menpora Imam Nahrawi menjawabnya dengan ringan.
"Ya lihat saja bagaimana reaksinya? Disuruh KLB saja jawabannya begitu. Waktu bertemu Pak Agum (Ketua Tim Ad Hoc Reformasi PSSI), beliau juga tidak berani menjamin," tutup Imam.

1 komentar: